Nama : Indah Permata
Kelas : 3B (IPA) PGSD
Konsep
Dasar BIOLOGI
SISTEM SARAF PADA HEWAN
Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang
terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling
terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas
motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh,
dan homeostasisberbagai proses
fisiologis tubuh.
Sistem saraf
merupakan jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri dari jutaan
sel saraf (neuron)
yang saling terhubung dan vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Satuan
kerja utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel glia.
Sel saraf atau neuron merupakan
satuan kerja utama dari sistem saraf yang
berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu
stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf.
Struktur Saraf
Sistem saraf
tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem
ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf
mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan
efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang
berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam
tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap
rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.
Sistem saraf
terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan
pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Setiap neuron
terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel.
Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson
(neurit). Dendrit
berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi
mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat
panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Setiap neuron
hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini
berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin
yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann
adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin.
Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi
akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin
disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu :
(1). Sel saraf sensori
Fungsi sel
saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat,
yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari
saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
(2). Sel saraf motor
Fungsi sel
saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau
kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel
saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan
dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
(3). Sel saraf intermediete
Sel saraf
intermediete disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam
sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf
sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem
saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau
sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok
serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk
urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul
saraf. Setiap impuls saraf akan
berhubungan dengan sistem saraf, yang terdiri dari sistem saraf sadar dan
sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom.
1) Sistim Saraf Tepi
Sistem saraf
tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf
otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh
otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak
antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat. Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi
adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan
dari sistem saraf pusat.
Berdasarkan
cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu : (1) Sistem saraf
sadar ), dan (2) Sistem saraf tak sadar Kemudian berdasarkan sifat kerjanya
saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf simpatik dan saraf
parasimpatik.
a. Sistem Saraf Sadar
Sistem
saraf sadar yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan
secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya
sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial)
dan sistem saraf tulang belakang (spinal), untuk jelasnya dapat dilihat
gambar 2 berikut :
Sistem saraf
sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar
dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari
sumsum tulang belakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori,
yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
2. Lima pasang saraf motor, yaitu
saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
3. Empat pasang saraf gabungan
sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, 10
Saraf otak
dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati
leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk
bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus
vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling
penting.
Saraf sumsum
tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf
sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf
punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang
saraf ekor.
Beberapa urat
saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah
pleksus yaitu sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis merupakan
gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.
b. Pleksus brachialis mempengaruhi
bagian tangan.
c. Pleksus Jumbo sakralis yang
mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
b. Saraf Otonom
Sistem saraf
otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum
tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat
beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan
juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut
urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf
post ganglion. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan
sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan
parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion
yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang
sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik
mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ
yang dibantu.
Fungsi sistem
saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf
parasimpatik terdiri dari keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya
ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung. Untuk
jelasnya mengenai fungsi saraf otonom baik sistem saraf parasimpatik maupun
sistem saraf simpatik dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Fungsi Saraf Otonom
Sistem Saraf Parasimpatik
|
Sistem Saraf Simpatik
|
· Mengecilkan pupil
· Menstimulasi aliran ludah
· Memperlambat denyut jantung
· Membesarkan bronkus
· Menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
· Mengerutkan kantung kemih
|
· Memperbesar pupil
· Menghambat aliran ludah
· Mempercepat denyut jantung
· Mmengecilkan bronkus
· Menghambat sekresi kelenjar pencernaan
· Menghambat kontraksi kandung kemih
|
Fungsi Volunter dan Involunter
A.
Komponen Volunter SST adalah saraf somatik, mempersarafi otot rangka
B.
Komponen Involunter adalah saraf otonom, digolongkan bersama di bawah unit
fungsional yang juga dikenal sebagai sistem saraf otonom
Jaringan saraf eferen dan aferen
terdapat bai di cabang somatik dan otonom SST
a.
Saraf eferen atau motorik membawa impuls saraf dari SSP ke daam tubuh.
b.
Saraf aferen atau sensori memantau masukan sensori dan membawa informasiini
dari perifer ke SSP.
2) Sistim Saraf Pusat
Seluruh
aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang
mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan
atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau
kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak
dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang
dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut
dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges.
Meninges tersusun atas tiga lapisan yaitu: piameter, arachnoid dan durameter.
Piameter, merupakan lapisan paling dalam yang banyak mengandung pembuluh darah.
Arachnoid, merupakan lapisan tengah berupa selaput jaring yang lembut. Antara
arachnoid dengan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi cairan.
Durameter, merupakan lapisan paling luar, yang berupa membran tebal fibrosa
yang melapisi dan melekat pada tulang.sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang
(Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi
yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas
tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran
ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan
membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut :
a. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.
b.
Araknoid;
disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya
terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela
membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk
melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
c. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan
permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi
serta mengangkut bahan sisa metabolisme.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai
3 materi esensial yaitu:
1. Badan sel yang membentuk
bagian materi kelabu (substansi grissea)
2. Serabut saraf yang membentuk
bagian materi putih (substansi alba)
3. Sel-sel neuroglia, yaitu
jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat
Walaupun otak
dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda.
Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan
bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah
berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa
materi putih.
1. Otak
Secara
garis besar Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak
tengah, dan otak belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama
perkembangan otak pada fase embrio. Untuk jelasnya
dapat dilihat pada gambar 4 berikut :
Adapun
bagian-bagian dari otak adalah dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Otak Besar
Otak
besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari dua
belahan (hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan,. Setiap
belahan mengendalikan bagian tubuh yang berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur
tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak
besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi
badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan
neurit. Otak besar terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis
(bagian dahi), lobus parietalis (bagian ubun-ubun), lobus temporalis
(bagian pelipis), lobus oksipitalis (bagian belakang kepala).
Otak besar merupakan
saraf pusat yang utama karena berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas
tubuh,yaitu kecerdasan, keinginan, ingatan, kesadaran, kepribadian, daya cipta,
daya khayal, pendengaran, pernapasan dan sebagainya. Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh bagian yang
berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan
kemampuan berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan ubun-ubun
mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah belakang kepala merupakan
pusat penglihatan dan memori tentang apa yang dilihat. Daerah ubun-ubun selain
sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan dingin, panas, dan rasa
sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai pusat
pendengaran.
b. Otak tengah (mesencephalon)
Otak tengah manusia
berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak tengah berperan dalam pusat pergerakan mata,
misalnya mengangkat kelopak mata, refleks penyempitan pupil mata.
c. Otak belakang
Otak
belakang terletak di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri atas dua
belahan dan permukaannya berlekuk-lekuk. Otak belakang terdiri atas tiga bagian
utama yaitu: jembatan Varol (pons Varolli), otak kecil (serebelum),
dan sumsum lanjutan (medula oblongata). Ketiga bagian otak belakang ini
membentuk batang otak. Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus
kiri dan lobus kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks
otak besar. Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang,
terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan
sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan
rangka. Sumsum lanjutan, medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak,
berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak
jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks
seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.
Sumsum tulang belakang
terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu lanjutan dari medula
oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang
kedua (canalis centralis vertebrae). Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak
refleks, penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa
impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang punggung terdapat sumsum
punggung dan cairan serebrospinal.
Pada potongan melintang
bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian luar berwarna
putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih
karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan
bagian dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap
(huruf H), yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung
neuron motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung disebut
sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik.
Fungsi sistem saraf serebrospinal
Sistem ini memiliki 12 pasang saraf kranial. Ini
melekat pada otak dan memiliki fungsi tertentu. Saraf kranial setiap daun
tengkorak melalui lubang di basis.
Saraf dan fungsi mereka meliputi:
- Penciuman-untuk bau
- Optik - Sight
- Oculomotor - pergerakan bola mata, lensa, dan
murid
- Troklearis-gerakan otot oblik Superior mata
- rigeminal-Innervates mata, pipi dan rahang daerah
dan kontrol mengunyah
- Abducens - bergerak ke luar mata.
- Wajah - kontrol otot wajah, kulit kepala,
telinga; mengontrol kelenjar liur; menerima sensasi rasa dari dua-pertiga
anterior lidah
- Akustik-pendengaran dan pemeliharaan keseimbangan
- Glossopharingeus-sensasi rasa dari bagian
belakang lidah dan tenggorokan
- Vagus-Innervates dada dan organ-organ perut
- Aksesori tulang belakang - gerakan kepala dan
bahu
- Hypoglossal - kontrol otot-otot lidah
Sistem Saaraf Pada Vertebrata
1. Ikan (pisces)
Ikan merupakan vertebrate yang paling rendah derajatnya dibandingkan
vertebrata yang lain. Ikan merupakan hewan yang memerlukan kemampuan bergerak
yang memadai untu menghindar dari musuh dan menangkap mangsa. Selain itu ikan
dituntut memiliki keseimbangan yang bagus oleh karena itu ikan memiliki
perkembangan otak kecil yang lebih baik sebab otak kecil atau serebellum
merupakan bagian pengontrol keseimbangan dan pusat pergerakan.
Kelas pisces merupakan kelompok hewan yang semua anggotanya hidup di perairan.
Jenis ikan secara garis bertulang rawan (chondrichthyes) serta
memiliki tipe sisik planoid dan ganoid. Contoh jenis ini adalah ikan hiu dan
ikan pari. Jenis kedua adalah ikan bertulang sejati (osteichthyes) yang
memiliki tipe sisik sikloid dan stenoid. Contohnya adalah ikan salmon dan ikan
belut laut.
Bagian luar
tubuh ikan dilindungi eksoskeleton berupa sisik. Ikan juga memiliki tiga lubang
pengeluaran di depan sirip belakang, yaitu porus qeuitellis, porus
ekskretorius, dan anus. Selain itu, ikan juga dilengkapi dengan vesika
natatoria (gelembung renang), yang berfungsi sebagai hidrostatis dan membantu
repirasi. Sistem ekskresi berupa ginjal, ureter, kandung kemih, dan porus
ekskretorius. Alat respirasi berupa insang. Proses respirasi terjadi dalam dua
tahap, yaitu fase inspirasi (oksigen masuk ke dalam rongga mulut) dan fase
ekspirasi (udara dilepas melalui alt pernapasan ke lingkungan). Sistem
peredaran darah ikan terdiri atas jantung, pembuluh arteri dan pembuluh vena.
2.
Amfibi
Sebagai contoh adalah katak, Pada katak yang paling berkembang adalah penglihatannya oleh karena itu
bagian otak secara keseluruhan hanya berbentuk memanjang sebab bagian otak
kecilnya tidak begitu berkembang.
Kelas amfibi adalah hewan yang dapat hidup di darat maupun di air. Alat
respirasi berupa insang dan paru-paru. Memiliki lidah yang berfungsi menangkap
mangsa. Amfibi dewasa memiliki alat repirasi paru-paru dan dibantu pori-pori
yang terdapat di kulit. Sistem peredaran amfibi adalah darah ganda. Dibanding
dengan ikan, otak amfibi lebih luas. Kulitnya tidak bersisik dan halus yang
berfungsi sebagai berikut.
1. Menjaga keseimbangan repirasi dan air.
2. Melindungi
dri dari serangan predator dengan mengeluarkan racun.
3. Mengatur
suhu tubuh saat berada di
darat.
Sebagian amfibi memiliki kemampuan mimikri dan termasuk kelompok hewan
berdarah dingin sehingga suhu tubuhnya tergantung pada lingkungan. Beberapa
contoh dari kelompok hewan ini adalah katak pohon, salamander, dan salamander
cacing.
3. Reptilia
Bangsa reptile umumnya memiliki daya penciuman yang sangat tajam oleh
sebab itu bagian otak yang merupakan pusat penciumannya lebih berkembang dan
bentuknya lebih besar dan memanjang kearah depan.
Kelas reptil merupakan kelas dari hewan vertebrata pertama yang mampu
menyesuaikan diri di daerah kering. Reproduksi tidak tergantung pada kondisi
air dan memiliki sifat autotomi jika dalam keadaan bahaya. Kulit berkeratin
tebal, bersisik, dan impermiabel terhadap air. Paru-paru hewan ini telah
mengalami perkembangan yang lebih baik. Jantung reptil umumnya terdiri atas
empat ruang yang belum sempurna,kecuali buaya. Contoh reptil adalah
ular, buaya, komodo, dan penyu.
4. Burung
(Aves)
Burung merupakan hewan aktif yang banyak melakukan pergerakan serta memiiki
keseimbangan yang bagus terutama saat terbang. Beberapa burung juga memiliki
ketajaman penglihatan yang bagus. Karena itu pusat koordinasi gerak dan
keseimbangan burung berkembang baik hal ini dapat terlihat dari adanya
lekukan-lekukan pada otak kecil burung yang menjadikan volume otak
kecilnya menjadi lebih besar.
Kelas aves yang terkenal dari kelompok ini adalah burung. Burung
memiliki buluu yang merupakan modifikasi dari sisik reptil. Dari susunan
anatominya, bulu burung dibagi atas filoplumae (berfungsi sebagai penyensor),
plumulae (berfungsi sebagai isolator), dan plumae (berfunsi sebagai alat untuk
terbang). Burung memiliki kantung hawa yang berfungsi sebagai berikut:
1. Membantu repirasi saat burung terbang.
2. Mengatur berat badan burung saat
terbang.
3. Memperkeras
suara.
4. Membungkus organ dalam agar tidak terasa dingin.
5. Mamalia
Mamalia merupakan vertebarta yang memiliki derajat tertinggi dan hal ini
terbukti dari perkembangan otaknyapun dapat jelas terlihat dimana otak kecil
dan otak besarnya berkambang dengan baik dan ini jelas sesuai dengan aktifitas-aktifitas
yang dilakukan mamalia.
Kelas
mamalia merupakan kelompok yang memiliki kelenjar susu (mammae) dan rambut yang
dapt melindungi diri dari cuaca dingin. Mamalia pada umumnya dapat di
kelompokkan menjadi mamalia bertelur, mamalia berplasenta, dan mamalia
berkantung.
- Mamalia
bertelur artinya kelompok mamalia yang bereproduksi dengan menghasilkan telur.
Contohnya, monotremata yang memiliki kloaka yang dapat menghasilkan telur amniotic bercangkang keras. Contoh lain adalah platypus (mamalia berparu bebek)
dan landak pemakan semut yang berhabitat di Australia.
- Mamalia
berkantung banyak ditemukan di daerah Australia dan sebagian kecil di Papua dan
Amerika. Contohnya, Koala, kangguru, dan possum(herbivora), serta
serigala tasmania (karnivora).
- Mamalia
berplasenta bersifat vivipar. Plasenta merupakan organ yang
berperan dalam pertukaran darah antara induk dan janin. Selain darah, plasenta
juga mengalirkan nutrisi untuk janin. Limbah yang dihasilkan akan bermuara
bersama sistem pengeluaran induknya. Kelas mamalia ini dikelompokkan menjadi
beberapa ordo.
1. Ordo karnivora dikenal sebagai mamalia berkuku.
Contohnya, anjing, kucing, harimau, dan beruang.
2. Ordo cetacea, contohnya paus dan lumba-lumba.
3. Ordo chiroptera, contohnya kelelawar nontural.
4. Ordo logomorpha, contohnya kelinci.
5. Ordo perssodacryladan artiodactyla, contohnya sapi, kerbau,
babi, rusa, dan jerapah.
6. Ordo primata, contohnya monyet, simpanse, lemur, orang utan,
dan manusia.
7. Ordo proboscidea, contohnya gajah.
Referensi
·
Weston T. Atlas Of Anatomy. London: Marshall Cavendish; 1993.
·
Sukardi E. Neuroanatomia Medica. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia;
1985.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar